Apa Fungsi Unsur Hara Makro bagi Tanaman?

Unsur Hara Makro

Tanaman adalah makhluk hidup yang sama halnya dengan manusia yakni membutuhkan energi untuk menunjang keberlangsungan hidup mereka, hanya saja tanaman tergolong sebagai organisme autotrof dan manusia sebagai heterotrof. Organisme autotrof adalah organisme yang mampu mengubah bahan anorganik menjadi organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari (Wikipedia, 2014). Sedangkan heterotrof memiliki pengertian sebaliknya yaitu organisme yang membutuhkan senyawa organik dari organisme lain disebabkan tidak mampu memproduksi sendir (Wikipedia, 2016). Salah satu enyawa anorganik yang dimaksud sebelumnya adalah unsur hara. Unsur sangatlah penting bagi tanaman karena dibutuhkan dalam metabolisme tanaman. Unsur dibagi menjadi 2 berdasarkan kebutuhan tanaman, yakni makro dan mikro. Artikel kali ini mebahas mengenai pentingnya unsur hara makro bagi tanaman.

Kekurangan Unsur Hara (K+S KALI, 2017)

Disebut sebagai unsur hara makro dikarenakan kebutuhan tanaman akan unsur hara ini tergolong cukup besar jika dibandingkan dengan unsur hara satunya yaitu unsur hara mikro. Unsur hara makro terbagi menjadi 2, yakni unsur hara primer (N=Nitrogen; P=Fosfor; K=Kalium) dan unsur hara sekunder (Mg=Magnesium; Ca=Kalsium; S=Sulfur). Masing-masing unsur hara tersebut memiliki perannya sendiri dalam mendukung proses metabolisme tanaman, berikut adalah penjelasannya:

1. Nitrogen (N)

Nitrogen diserap oleh tanaman dalam bentuk ion NH4+ (Amonium) dan NO3- (Nitrat), Nitrat akan diserap jika telah terinduksi menjadi Amonium dengan bantuan enzim yang mengandung Molibdinum. Alam sebenarnya sudah menyediakan N untuk kebutuhan tanaman, yang terdapat pada tanah karena adanya fiksasi N oleh bakteri dan dekomposisi bahan organik tanah dan terbawanya N di udara oleh air hujan karena terjadinya halilintar. Keberadaan hara sangat penting dalam pembentukan protein, dan dengan ketersediaannya N secara fisik bagi tanaman akan dapat membantu, 
  • Meningkatkan pertumbuhan daun dan batang tanaman
  • Meminimalisir terjadinya klorosis pada, karena membantu mensitesis klorofil tanaman
  • Meningkatkan kadar protein pada tanaman
Kekurangan Hara N
  • Daun bagian bawah menguning karena kurangnya klorofil
  • Mengering dan rontoknya daun
  • Tanaman kerdil dan lemah
  • Pembetukan bunga dan biji terhambat karena minimnya fotosisntat
Kelebihan Hara N
  • Daun dan batang akan tumbuh dengan cepat
  • Batang menjadi lembek dan mudah rebah
  • Tanaman akan menjadi sukulen (mengandung banyak air)
  • Peralihan masa generatif juga terhambat
Defisiensi N (Azzamy, 2016)
2. Fosfor (P)

Fosfor diserap tanaman dalam bentuk ion H2PO4- dan HPO4=. Ketersediaanya Fosfor di alam dapat diperoleh dari batuan kapur dan dari bahan organik tanah dan baik pada pH yang optimum yaitu 6,5. Sebagian keberadaan P biasanya di barengi dengan adanya hara Ca, Fe dan Al. Keberadaan P bagi tanaman sangatlah penting karena hara ini dapat membantu
  • Pembelahan sel, perkembangan sel meristem (pembentukan jaringan muda)
  • Pertumbuhan akar tanaman
  • Mempercepat pembentukan bunga dan pemasakan buah
  • Penyusun protein 
Kekurangan Hara P
  • Daun tua menjadi keunguan cenderung kelabu
  • Tepi daun menjadi coklat dan tulang daun berwarna hijau gelap
  • Pertumbuhan daun terhambat (kecil) dan rontok
Kelebihan Hara P
  • Media menjadi padat (khususnya tanah)
  • Penyerapan hara Fe, Cu dan Zn terganggu
Defisiensi P (Azzamy, 2016)
3. Kalium (K)

Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+. Alam teah menyediakan Kalium dalam beberapa bentuk seperti dari mineral, sisa makhluk hidup dan sisa pembakaran organisme. Keberadaan hara K sangat berhubungan dengan keberadaan hara Ca dan Mg, karena hara K memiliki sifat antagonisme dengan hara Ca dan Mg bila jumlahnya tidak seimbang. Keberadaan K bagi tanaman dapat mebantu menunjang keberlangsungan hidupnya yakni
  • Membantu pembentukan protein dan karbohidrat
  • Mempekuat dinding sel (meningkatkan kekebalan terhadap penyakit)
  • Meningkatkan kualitas biji dan buah
  • Mengatur distribusi air di dalam jaringan
  • Mengatur proses fotosintesis dan akumulasi, translokasi serta transportasi kabohidrat
Kekurangan Hara K
  • Kecepatan asimilasi CO2 akan menurun
  • Daun paling bawah menjadi kering, menggulung ke bawah dan hangus
  • Bunga mudah sekali rontok
Kelebihan Hara K
  • Penyerapan hara Ca dan Mg terganggu
  • Pertumbuhan tanaman terhambat
Defisiensi K (Azzamy, 2016)
4. Kalsium (Ca)

Kalsium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Ca++ dan di alam biasanya dapat ditemukan pada batu-batu kapur serta sisa-sisa tanaman. Oleh karena itu aplikasi pupuk dengan unsur hara Ca akan lebih optimal jika dilakukan pengapuran terlebih dahulu. Keberadaan unsur hara Ca dapat membantu tanaman sebagai:
  • Membantu dalam pembentukan protein
  • Menetralkan asam-asam organik pada metabolisme tanaman
  • Membantu pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar
  • Beperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel
  • Mengatur distribusi hasil fotosintesis
Kekurangan Hara Ca
  • Pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu
  • Penyerapan hara terhambat
  • Perubahan bentuk daun yakni mengeriting, kecil dan rontok
  • Tanaman menjadi seperti etiolasi
  • Produksi bunga terhambat atau gugur
Kelebihan Hara Ca
  • Kelebihan Kalsium menyebabkan perbahan pH tanah
Defisiensi Ca (Azzamy, 2016)
5. Magnesium (Mg)

Magnesium diserap dalam bentuk Mg++ oleh tanaman, keberadaan Mg berdasarkan penelitian dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, pH dan faktor lainnya di dalam tanah. Keberadaan Mg dapat ditemui pada bagian vegetatif dan generatif tumbuhan. Adapun peran unsur Mg bagi tanaman yaitu:
  • Berperan dalam transportasi energi beberapa enzim tanaman
  • Komponen pembentuk klorofil dan enzim
Kekurangan Hara Mg
  • Tanaman akan mengalami gejala klorosis yang akan terlihat pada permukaan daun bagian bawah
  • Daun tua menjadi lemah dan rentan terserang penyakit
Kelebihan Hara Mg
  • Kelebihan Magnesium tidak menimbulkan masalah yang riskan
Defisiensi Mg (Azzamy, 2016)
6. Sulfur (S)

Sulfur diserap tanaman dalam bentuk ion SO4-. Keberadaan Sulfur di alam terdapat pada sisa-sisa tanaman serta jasad renik atau serangga, yang baru akan terlepas dari sumber Sulfur tersebut jika telah mengalami pelapukan, khususnya protein. Berikut peran dari unsur Sulfur bagi tanaman:
  • Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman muda
  • Sangat penting bagi tanaman jenis legum sebagai pembentuk nodula
  • Membantu pembentukan asam amino sistin, sistein dan metionin
  • Beperan sebagai aktivator, kofaktor atau regulator enzim
Kekurangan Hara S
  • Tanaman akan mengalami gejala klorosis 
  • Pertumbuhan tunas akan lebih cepat dari pada akar
Kelebihan Hara S
  • Kelebihan Sulfur tidak menimbulkan masalah yang riskan
Defisiensi S (Azzamy, 2016)

Daftar Pustaka

Anonymous A. 2011. Unsur-Unsur Hara bagi Pertumbuhan Tanaman. https://jumanisatu.files.wordpress.com/2011/09/bab_ii_kesuburan_dan_kesehatan_tanah.pdf. Diakses pada tanggal 29 Juni 2018.

Anonymous B. Pengertian Unsur Hara dan Jenis-Jenisnya. https://laskarimpiansite.files.wordpress.com/2017/11/pengertian-unsur-hara-dan-jenis.pdf. Diakses pada tanggal 29 Juni 2018.

Azzamy. 2016. Gejala Visual Kekurangan (Defisiensi) Unsur Hara pada Tanaman. https://mitalom.com/gejala-visual-kekurangan-defisiensi-unsur-hara-pada-tanaman/. Diakses pada tanggal 30 Juni 2018.

K+S KALI. 2017. Deficiency Symptoms ABC. http://www.kali-gmbh.com/uken/fertiliser/advisory_service/deficiency_symptoms/index.html. Diakses pada tanggal 29 Juni 2018.

Wikipedia. 2014. Autotrof. https://id.wikipedia.org/wiki/Autotrof. Diakses pada tanggal 29 Juni 2018.

Wikipedia. 2016. Heterotrof. https://id.wikipedia.org/wiki/Heterotrof. Diakses pada tanggal 29 Juni 2018.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lahan Agroforestri di Malang

Ke Lahan Kembang Kol

Kampung Belimbing di Kediri