Kampung Belimbing di Kediri

Desa Menang | Kabupaten Kediri

Belimbing (Averrhoa carambola) merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki jumlah konsumen yang tidak sedikit dipasaran. Minat masyarakat terhadap buah belimbing cukup tinggi dikarenakan banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dengan mengkonsumsi buah ini, yaitu kandungan vitamin C yang tinggi. Pada tanggal 15 April 2018 kami mendatangi sebuah desa di daerah Kabupaten Kediri yakni Desa Menang yang sebagian besar penduduknya memiliki tanaman belimbing di masing-masing pekarangan rumah. Para warga disini membudidayakan tanaman ini dalam waktu yang sudah cukup lama, yakni sekitar 15 tahun yang lalu (menyesuaikan umur belimbing). Awal mulanya, terdapat salah satu warga Desa Menang yang pernah bekerja di salah satu daerah produksi Belimbing di Kota Blitar. Warga tersebut tertarik untuk menanam Belimbing dikarenakan prospek buah Belimbing di Blitar sangat tinggi, hingga akhirnya warga tersebut mengajak msyarakat Desa Menang untuk berbondong-bondong menanam tanaman Belimbing hingga akhirnya seperti sekarang ini.

Tanaman Belimbing di Pekarangan Rumah
Pada pekarangan rumah warga yang kami amati, tanaman Belimbing di Desa Menang ditanam dengan jarak tanam 3 m x 3 m. Tanaman Belimbing disini memiliki tinggi rata-rata sekitar 5 m - 6 m, hal tersebut dikarenakan pemilik tanaman Belimbing yang kami amati tidak melakukan kegiatan pemangkasan secara rutin. Padahal berdasarkan anjuran BPPP (1999), kegiatan pemangkasan sangat dibutuhkan karena bermanfaat untuk pembentukan tajuk, memudahkan panen dan merangsang pembungaan serta pembesaran buah. Untuk kebutuhan hara tanaman Belimbing milik petani yang lahanya kami amati, selama ini hanya bergantung pada pupuk kandang yakni kotoran sapi yang telah difermentasikan. Pemberian nutrisi tersebut tentunya kurang mampu mencukupi kebutuhan akan nutrisi tanaman dalam menunjang kehidupanya, walaupun kadungan nutrisinya lengkap, pupuk kadang hanya menyediakan unsur hara dalam jumlah yang kecil. Kebutuhan hara tanaman belimbing ketika berumur lebih dari 4 tahun menurut BPPP (1999) membutuhkan Urea/ZA 500 g/th, TSP 1000 g/th dan KCl/ZK 750 g/th. Menurut petani setempat, tanaman belimbing mampu berproduksi 3 kali dalam satu tahun.

Memasuki Fase Pembesaran Buah
Pemanenan Menggunakan Bantuan Enggrek
Penyungkupan Buah Belimbing
Ketika dilakukan survei, tanaman Belimbing yang diamati sedang berada pada tahap pembesaran buah. Bunga Belimbing yang telah menjadi buah akan disungkup dengan plastik bening dengan tujuan agar perkembangan dapat maksimal dan terhindar dari serangan hama penting tanaman Belimbing, yakni Lalat Buah. Hal tersebut sesuai dengan pendapat BPPP (1999) yang menyatakan bahwa pembungkusan buah dapat melindungi buah dari serangan Lalat Buah serta meningkatkan kualitas buah. Namun sebelum dilakukan proses penyungkupan, petani setempat melakukan penyemprotan pupuk perangsang buah serta pestisida dengan target Lalat Buah terlebih dahulu pada buah yang akan disungkup. Meskipun telah dilakukan upaya pengendalian terhadap OPT yang menyerang buah Belimbing, masih terdapat tanda dari keberadaan OPT sebagai berikut.

Tanda Serangan Lalat Buah
Larva Lalat Buah
Banyak sekali buah Belimbing yang telah disungkup berjatuhan sebelum matang dengan sempurna untuk dipanen, hal tersebut dikarenakan adanya serangan OPT dari buah Belimbing yakni Lalat Buah. Lalat Buah pada tanaman Belimbing sangatlah menggagu proses budidaya dan menurut BPPP (1999) dapat menyebabkan kerugian hingga mencapai 100%. Hama ini dapat menyerang buah Belimbing sejak buah masih baru terbentuk hingga waktu masak. Awal mulanya Lalat Buah betina meletakan telurnya didalam daging buah, kemudian buah yang terserang akan terlihat bulatan hitam dan membusuk dikarenakan larva dari telur Lalat Buah yang menetas menghisap cairan buah hingga menyebabkan buah gugur (BPPP, 1999). Menurut BPPP (1999), cara mencegah OPT ini dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi buah yang gugur (dicurigai terdapat larva lalat buah) dan memasang perangkap atraktan Metil Eugenol untuk menangkap Lalat Buah jantan. Selain tanda adanya OPT diatas, tidak ada tanda OPT lain yang mencolok perhatian kami.

Daftar Pustaka

BPPP. 1999. Budidaya Belimbing Manis secara Agribisnis di DKI Jakarta. http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/agritek/dkij0107.pdf. Diakses pada tanggal 28 April 2018.




Komentar

  1. alhamdulillah sangat bermanfaat. mohon izin untuk saya sertakan di referensi penelitian nggih

    BalasHapus
  2. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pedro yang telah memberi saya pinjaman sebesar 800.000 Euro untuk mengembangkan bisnis agro saya setelah beberapa bank menolak permohonan pinjaman saya, tetapi Bapak Pedro memberi saya pinjaman dengan bunga tahunan 2% dengan pembayaran pinjaman yang fleksibel. Saya akan merekomendasikan Bapak Pedro kepada siapa pun yang mencari pinjaman.
    Hubungi Bapak Pedro melalui email: pedroloanss@gmail.com & whatsapp +393510140339

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lahan Agroforestri di Malang

Ke Lahan Kembang Kol